Jokowi Capres Paling Pas Untuk Warga Tionghoa?



WOW to the WOW WOW WOW:face66:
Pada tau Pak Jokowi kan? Tau dong ya dong dong dong :3
Yep, Pak Joko Widodo alias Pak Jokowi ini adalah gubernur Jakarta sekarang. Padahal belum sampe aja setahun, uda banyak gosip bahwa dia bakal naik jadi Presiden nih. Wah wah wah, tapi gosip nya jadi capres belum disepakati sih. Yaaaa kita berdoa aja deh yang terbaik untuk negara kita ini.

Sesuai dengan judul di atas, kenapa ya kok Pak Jokowi ini bisa disebut-sebut sebagai Calon Presiden (Capres) PALING PAS untuk warga Tionghoa? Hmmm... Apa hubungannya dengan warga Tionghoa itu ya? Nah untuk itu, kalo mau tau mari kita baca liputan berita di bawah ini! Nyaooooo!:face17:

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memuncaki berbagai survei capres saat ini. Namanya kembali disinggung-singgung dalam seminar "Memilih Presiden yang Peduli Terhadap Pluralisme" meski topik utama seminar bukan tentang Jokowi.

Seminar ini diselenggarakan oleh Forum Masyarakat Tionghoa dan Alumni FISIP'87 di Gedung Candra Naya, Jl. Gajah Mada, Jakarta Pusat. Pembicara yang dihadirkan adalah Ketua Forum Masyarakat Tionghoa (FORMAT) Idris Sutarji, budayawan Jaya Suprana, caleg PDIP Charles Honoris, politikus PAN Alvin Lie, pakar sosial media Politicalwave Sonny Subrata dan wartawan senior Budiarto Shambazy.

"Kriteria calon presiden bagi warga Tionghoa ada 3, mampu memberikan rasa aman. Mampu memberikan rasa nyaman, mampu hadir sebagai simbol penyatu keberagaman, dan mampu menjamin stabilitas ekonomi. Harus bisa menjadi stimulus dan magnet kemajuan ekonomi nasional. Dan menurut saya kriteria itu ada pada Bapak Joko Widodo," kata caleg PDIP Charles Honoris, Sabtu (25/1/2014).

Politikus PAN yang juga menjadi pembicara di seminar ini, Alvin Lie, menolak bila pembicaraan terkait capres hanya difokuskan pada Jokowi. Namun ia tak menampik bahwa mantan Walikota Solo tersebut merupakan fenomena yang tak terbendung.

"Jokowi ini fenomena, padahal dia tidak keliling atau mengiklankan, belum ada partai yg bilang dia akan mengusung. Ini karena publik suka. Kalau sudah fenomena, sulit dibendung," kata Alvin.

Sementara itu, budayawan Jaya Suprana punya pesan-pesan tersendiri untuk Jokowi.

"Tahta presiden penuh dengan virus amnesia. Kita harapkan setelah Jokowi terpilih jadi presiden. Jokowi jangan sampai terjangkit virus amnesia," ujar Jaya.

Panitia seminar menyebar kuesioner kepada peserta tentang calon presiden pilihan mereka. Dari 123 kuesioner yang terkumpul, sebanyak 57% peserta menyebutkan Joko Widodo sebagai capres pilihan mereka.

Peringkat selanjutnya diduduki oleh Prabowo (8,9%), Basuki T Purnama (8,1%), Dahlan Iskan (5,7%), dan Megawati (4,2%). Nama-nama lainnya tidak disebutkan hasilnya. Tidak semua peserta seminar merupakan etnis Tionghoa.

Cuss nah itu dia beritanya. Ohhh ternyata yang disinggung-singgung warga Tionghoa itu toh. Ternyata mereka ingin Indonesia menjadi lebih maju dengan pemimpin yang bisa menyatukan kegeragaman suku di Indonesia ini. Yep itu memang tujuan utama negara Indonesia yang berbunyi "BHINEKA TUNGGAL IKA" itu, ingat kan? Hahahaha... Kalo gitu, mari deh kita dukung politik-politik Indonesia agar kedepannya menjadi lebih baik dan kelak dapat meneruskannya dengan lebih baik lagi. Karena "dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung". Indonesia kan negara Hukum, ya wajar saja dimana-mana serba hukum dan tugas kitalah yang harus mematuhinya. SALAM INDONESIA!:face44:

Regards,
Helena Keicya
 wave

beberapa info dikutip dari:
http://news.detik.com/read/2014/01/25/145021/2478113/10/jokowi-disebut-capres-paling-pas-untuk-warga-tionghoa

0 komentar: