Say No To "Hafal Mati!"

Hello guys!  
 

             Gak terasa bukan kita uda menginjak tahun 2014? Bumi kita ini ternyata sudah tua juga yaks. Gimana dong nasib kita sebagai generasi muda sekarang? Pastinya kita wajib dong untuk memperbaharui negri ini big grin Masa uda tahun 2014 masih pake cara yang itu-itu aja? Gak level banget dong. Ooops tapi memperbaharui bukan harus jadi plagiat juga guys, kita mesti kreatif hidup tahun 2014 ini. Karena sesuai dengan hukum Rimba: "SIAPA PALING KREATIF, DIA YANG BERTAHAN HIDUP." Nah, untuk itu tuh mari kita gali potensi-potensi yang ada dalam diri kita sendiri. big grin

            Ohya, bagi yang masih menginjak jenjang sekolah. Baik kuliah-SMA-SMP-SD-TK-PLAYGROUP-dalam kandungan (?) pastinya kita baru saja menerima raport dong? Mungkin ada bagus dan juga ada yang masih kurang, tetapi sebenarnya itulah yang memotivasi kita untuk terus belajar memperbaiki kesalahan dimasa yang lalu itu. Coba renungkan, pernah gak sih kita sebagai pelajar ini menyadari untuk apa sebenarnya kita sekolah? Untuk mencari ilmu! Anak SD pun benar jika menjawabnya. Untuk membanggakan orang tua! Iya tentu saja benar. Untuk bersosialisasi! Tentu saja tidak salah. Untuk mencari nilai! Namun untuk jawaban yang 1 ini sebenarnya perlu diragukan. Mengapa? Ya tentu saja karena nilai bukanlah yang kita cari. Nilai itu hanyalah semata-mata angka. Tetapi yang sebenarnya kita cari adalah ilmu. Untuk apa kita capek-capek belajar demi nilai? Buat apa? Akankah disaat bekerja nanti kita ditanya lagi dengan nilai-nilai kita? Tentu saja tidak. Melainkan ILMU lah yang ditanyakan hingga kita dewasa nanti. Tidak mungkin kita ditanya:
"Nilai berapa saja yang kamu dapat dulu?"
Namun, "Ilmu apa saja yang telah kamu dapat dulu?" yang akan ditanyakan orang hingga kelak kita dewasa.

          Kebanyakan pelajar senang jika mendapat nilai bagus walaupun bukan hasil kerja kerasnya sendiri. Ada pula yang senang mendapat nilai bagus dengan hasil belajarnya sendiri pula. Hal ini memang sangat sangat sangat wajar sekali kita alami sebagai manusia. Tetapi terkadang cara belajar kita tersebut malah menjerusmuskan kita. Mungkin bagi sebagian orang menentang pendapat ini. Iya ataupun tidak setiap manusia pasti pernah menghafal mati. Menghafal mati disini bukan berarti menghafal sampai mati, melainkan cara menghafal sesuatu secara rinci tetapi tidak mengerti maksud pernyataan yang dihafalnya itu. Buat apa kita menghafal tapi sebenarnya tidak mengerti maksud pernyataan itu sendiri. Hal ini lah yang saya maksud dengan merugikan diri sendiri. Diri kita rugi dong menghabiskan waktu dan menguras pikiran dengan sesuatu yang sebenarnya tidak kita ngerti sama sekali. PADAHAL, jika kita mengerti maksud pernyataan tersebut tanpa menghafal secara rinci pun kita sudah dapat menjelaskannya kepada orang banyak. Semua mata pelajaran yang diujikan di sekolah adalah hal-hal dasar yang semuanya berasal dari kehidupan kita. Oleh sebab itu, tanpa arti kata-kata di kamus pun kita sudah dapat mendeskripsikannya dengan lancar dan bahkan pasti lebih mudah dimengerti dengan bahasa-bahasa yang lebih sederhana daripada di kamus. Mengehemat tenaga bukan? Masa masih muda kita sudah harus memikul ilmu kemana-mana di otak kita? Kan kasian jika otak kita terus menerus dipenuhi oleh hafalan-hafalan tersebut, pasti apa yang kita hafal tidak akan bertahan lama dong? Bagaimana jika tua nanti dengan pertanyaan di atas. "Ilmu apa saja yang telah kamu dapat dulu?" Mau jawab apa? Entar keburu lupa duluan padahal masih kecil.
Hihihiihihiihihihi.... No offense ya. Mungkin bagi yang penentang pernyataan di atas bingung. Saya sebagai penulis pernyataan ini pun sebenarnya adalah tipe orang penghafal mati. Namun sekarang saya tersadar. Menghafal tanpa mengerti maksud apa yang kita hafal tidak akan bertahan lama, malahan merugikan diri kita sendiri. Memang sih hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan cara belajar orang lain. Pernyataan saya di atas tidak memaksa kok big grin Saya disini hanya ingin membuka jalan pikiran kita dalam belajar dan menjadi orang yang berpendidikan. Hal ini tidak tercantum kok di UUD 1945 ataupun Undang-undang sah lainnya big grinbahkan juga tidak di UU no.20 tahun 2003 atau UU no. 12 tahun 2012. It's just my opinion

Oh iya guys, di sini aku punya 1 film recommended banget dan sesuai banget sama pernyataan di atas. Judulnya "Three Idiots" Ini adalah film produksi Bollywood alias dari India. Ini film greget banget deh wajib banget ditonton bagi pelajar tentang arti belajar. Walaupun banyak adegan komedi namun amanatnya dapet banget untuk kita apalagi sebagai pelajar. Jadi ringkasnya, ada 3 orang lelaki yang lulus masuk universitas teknik terbaik di India. 3 orang ini berasal dari daerah dan mempunyai asal-usul yang berbeda. Ada Rancho, Farhan, dan Raju. Mereka lama-lama menjadi temen baik. Tetapi cuma Rancho yang benar-benar memiliki jiwa mesin, sedangkan Farhan dan Raju tidak berminat dalam mesin. Mereka masuk ke universitas itu hanya karena dipaksa oleh orang tuanya. Di universitas itu juga ada seorang lelaki yang sangat amat rajin menghafal mati yang seperti saya bilang tadi. Namanya Cathur, semua kata dia hafal artinya secara rinci dan lancar. Sampai suatu saat karena saking hafal matinya, dia menghafal pidato yang sudah diganti kata-katanya oleh Rancho hingga Cathur malu abis-abisan. Pokoknya ngakak banget deh. Dengan sikap jahilnya Rancho, film ini bisa bikin kita melongo, ketawa, sampe sedih dan nangis habis-habisan. Dimana disisi lain kerasnya kehidupan Rancho dibalik nama Rancho itu sendiri. Hihihhiiii bingung kan? Makanya nonton :p

Oke guys. Sekian post ini maaf kalo kurang panjang ya, intinya menghafal itu sebaiknya tidak sembarang hafal ya harus dimengerti juga. 
Sayonara!

0 komentar: