Holaaaaa readers!
Kali ini Helena bakal sharing tentang uang jajan nih :3 Ya sebagai seorang pe-la-jar yang masih butuh kasih sayang (?) tau lah ya isi kantong nya berapaan, hihi. Check it out!
UANG JAJAN?
Hmm siapa sih yang gak pernah dapat uang jajan?
Uang jajan itu adalah uang paling nikmat yang kita dapat selama hidup ini.
Kenapa? Ya karena uang jajan itu tuh cuma kayak turun dari surga, tanpa diminta uda turun sendiri ke kantong kita tiap hari. Dengan mudahnya kita uda dapat uang (bisa dibilang penghasilan) tiap hari, padahal gak kerja. Tuh makanya! Coba deh kalo dipikir-pikir kalo kita uda besar nanti, apa bakal ada lagi uang gratis turun dari langit itu? Tentu saja TIDAK, malahan kita yang harus ngasih ke anak-anak kita nanti. So sebaiknya uang jajan itu wajib dipergunakan dengan sebaik-baiknya guys!
Pernah denger gak kalo masalah keuangan
merupakan salah satu sumber paling potensial dalam memicu perselisihan
dan pertengkaran di dalam keluarga? Perselisihan muncul bisa disebabkan
oleh berbagai hal seperti sikap yang berbeda terhadap uang dan cara
pengelolaan yang berbeda pula, selain juga karena kurangnya pemahaman
dan kemampuan di dalam pengelolaan akibat kurangnya latihan.
T:
Saya seorang mahasiswi tingkat pertama, uang bulanan saya dari orang tua Rp 600.000. Bagaimana cara membagi untuk keperluan sehari-hari, dan kebutuhan bulanan agar bisa terkontrol?
J:
Membagi uang bulanan dari orangtua membutuhkan disiplin yang tinggi. Dengan asumsi kamu tidak bayar uang kost, maka uang ini hanya diperlukan untuk makan, pulsa telepon, dan keperluan pribadi. Coba buat dulu anggaran bulanan sesuai dengan kebutuhan hidup di luar kebutuhan kuliah ya.
Jangan lupa juga, mulailah disiplin berinvestasi sejak sekarang dengan uang bulanan dari orang tua. Jumlahnya tidak perlu banyak, hanya perlu seribu rupiah setiap hari saja.Sebagai ilustrasi saja. Contohnya seorang anak kelas 1 SD setiap hari mendapatkan uang jajan Rp 5.000. Dari uang jajan itu, dia bisa menyisihkan uang seribu untuk ditabung. Artinya, selama sebulan, bisa dapat Rp 30.000 dong? Belum lagi kalau dapat hadiah dari Eyang Mama dan Eyang Papanya.
Lantas, misalnya setelah enam bulan sudah terkumpul Rp 180.000, lalu anak tersebut dijak untuk membeli reksadana saham yang berpotensi memberikan tingkat imbal hasil hingga 20 persen per tahun.
Bila kebiasaan baik seperti itu bisa terus berlangsung selama 35 tahun, maka anak itu bisa memiliki uang 1 milyar nilai masa depan! Apalagi kalau ternyata hasil investasi lebih bagus dari perkiraan awal. Bisa jadi saat berusia 25 tahun, ia sudah jadi milyuner, dari hasil investasi uang jajannya. Hebat kan?
Lebih hebatnya lagi, hal ini bisa dilakukan oleh siapa saja karena cuma butuh modal seribu setiap hari dan tekad yang kuat untuk mencapai kesejahteraan finansial.
Selain itu, ini juga ada beberapa tips untuk keuangan mahasiswa:
- Bagi uang jajan dari orangtua langsung untuk kebutuhan hidup selama empat minggu.
- Usahakan untuk punya satu ponsel saja, supaya biaya pulsa tidak mahal.
- Mulai menyisihkan Rp 1.000 setiap hari ke tabungan. Artinya target harus punya Rp 30.000 di saldo tabungan.
- Jangan pernah ambil saldo tabungan ini untuk belanja.
- Setelah jumlahnya mencapai Rp 200.000, datanglah ke Bank BUMN besar yang menjual reksadana saham.
- Belilah reksadana saham tersebut, dan jangan diambil hingga usia kamu mencapai 40 tahun.
- Rencanakan dengan matang pengeluaran kamu sebulan ke depan
Kita ambil kecenderungan rata-rata anak kost, yaitu dikasih uang saku untuk sebulan / bulanan. Tentu harus diperhitungkan dengan matang pengeluaran yang ada. Biasanya anak kost sembarangan dalam mengeluarkan uang di awal bulan -saat kamu merasa sangat kaya- lalu harus terlilit utang di akhir bulan. Atau minimal, makan ayam di awal bulan lalu makan nasi kerupuk di akhir bulan. Seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi. Karena itulah, sangat disarankan untuk selalu menyusun rencana pengeluaran dan prioritas yang diambil.
Misalnya, prioritas utama kita adalah makan sehari-hari (bukan makan sambil nongkrong di tempat mahal), maka buatlah anggaran seharinya habis berapa. Sesuaikan anggaran sehari itu dengan uang saku yang kamu miliki. Biar tidak berat pasang daripada tiang. Setelah rencana kebutuhan makan teprenuhi, baru pikirkan prioritas lainnya, seperti bensin, alat mandi, dll. Setelah semua kebutuhan hidupmu terpenuhi, barulah memikirkan anggaran untuk bersenang-senang. Tidak masalah kalau mau nongkrong, asalkan sudah kamu hitung bahwa uang yang dihabiskan untuk main-main ini tidak akan menggerogoti anggaran pokokmu. Jangan lupa juga untuk selalu menabung untuk bersiap-siap jika ada hal yang terjadi mendadak. - Kenali Daerahmu
Mulai sekarang kamu sudah jadi anak kost. Artinya, daerah kost juga sudah menjadi daerahmu. Kamu harus mengenali dengan baik daerahmu itu. Jadikanlah daerah kost sebagai daerah kekuasaanmu.
Dengan mengenali daerah kostmu, artinya pengeluaranmu akan lebih stabil. Kamu harus tahu mana tempat makan yang paling murah dan enak di sekitar kostmu. Begitu juga dengan usaha jasa lain yang ditawarkan. Misalnya tempat nge-print bagi kamu yang tidak punya printer. Bagi kamu yang punya printer pun, kamu harus tahu tempat isi ulang tinta yang murah dan berkualitas di mana. Dapatkan info-info dari teman kostmu, seniormu, atau bapak/ibu kost yang sudah lama berada di tempatmu sekarang.
Jangan sampai kamu yang sudah jadi anak kost, malah belanja di tempat dengan ‘harga turis’ yang pasti harganya selangit. Misal, anak jogja kok beli pecel di Malioboro atau beli bakpia di dekat bandara, ya pasti dapat harga mahal. Anak kost harus berani ‘blusukan’. Sekali lagi, kuasai daerah sekitar kost mu! Mulai sekarang itu adalah daerah kekuasaanmu. - Mandiri
Sebenarnya ini adalah syarat mutlak jika ingin dapat mengelola keuangan untuk anak kost. Tanpa kemandirian, sudah pasti anggaran kehidupanmu di kost akan membengkak. Pakaian kotor di laundry, sepuluhribu harusnya bisa buat 20 kali cuci, jadi cuma buat dua kali cuci. Apa dikit pilih bayar orang, jalan dikit ke kampus gag mau, mending nelpon taxi, ya udah mau gimana lagi? Pasti uang habis hanya untuk gaya hidup yang seharusnya tidak dipraktekkan oleh anak kost. - Bekerja-samalah dengan tetangga kostmu
Tetangga kost di sini bukan orang yang ngekost di sebelah rumah kost-an bapak kost mu loh. Tapi teman-teman satu kost-an mu. Bekerja sama dengan mereka itu penting, sebab itu bisa menghemat banyak budgetmu.
Anak kost itu perputaran uangnya jauh lebih besar dan sering dianggap konsumtif karena dia membeli apa-apa yang dipakai untuk satu orang. Bandingkan dengan gaya hidup di rumah, membeli apa-apa yang bisa dipakai sekeluarga, hasilnya jadi lebih murah deh. Karena itu, jika anak kost bisa mengakali untuk membeli kebutuhan bersama, pasti lebih hemat deh.
Contoh : untuk kebutuhan air, beli aja dalam satuan galon. Jangan beli yang botolan, memang diawal terasa murah, tapi lama kelamaan bakalan ketahuan kalau itu boros. Nah, supaya enteng beli galonnya, ajaklah teman kostmu untuk patungan beli galon. Begitu juga dengan alat-alat yang bisa dipakai bersama seperti pasta gigi (bukan sikat gigi loh!), sabun cuci, pembersih lantai, dan lain-lain. Beli semuanya dalam kapasitas yang besar, pasti jatuhnya akan lebih murah.
Permasalahan yang sering terjadi dengan pembelian volume besar adalah nanti jadi boros. Untuk mengakalinya, kembali pada tips nomer satu tadi, yaitu direncanakan dengan matang. Apa-apa itu kalau direncanakan dengan benar pasti bakalan bener kok hasilnya. - Jangan cari pacar yang matre
Ini juga penting nih. Kamu mungkin sudah merencanakan semuanya dengan baik, sudah hafal warung mana saja yang paling murah, sudah berusaha mandiri sekuat mungkin, sudah bekerja sama dengan teman kost-mu, tapi jika kemudian kamu punya pacar matre, semuanya akan sia-sia!
Pastikan calon pacarmu itu tidak suka morotin kamu, apalagi sudah tahu kalau kamu anak kost. Malah, sebaiknya carilah pacar yang loyal. Sering ngirim makanan ke kost, atau ngajak makan dan dia yang bayarin. (loh, kok malah jadi kamu yang matre?)
Ya itulah, akan lebih baik jika kamu tidak pacaran. Ingat-ingat lagi, apa tujuan kamu datang ke kotamu sekarang dan ngekost.
Regards,
Helena Keicya
beberapa info dikutip dari:
0 komentar:
Posting Komentar