Ujian Nasional

Hello readers!big grin
Nah siapa hayo yang bentar lagi bakal ngadapin UN alias Ujian Nasional? Hmm... Pasti pada lagi sibuk-sibuknya belajar kan. Yep ya begitulah termasuk saya sendiri. Dan makanya di postingan kali saya sebagai korban dari dilaksanakannya UN tersebut bakal berbagi cerita maupun info, monggo dibaca! :3

 "UN?! Huhhh untuk apa sih pake ada UN sgala?"
"Ah elu selo aja kalik. UN mah kecil."
"Ya tapi kan perlu persiapin matang-matang. Sekali gak lulus kan mati!"
"Jiah elah, ga usa segitunya juga kalik. Hadapin aja semuanya dan ga lupa diawali dengan doa. Beres dah tuh semua!"
Seperti itulah kira-kira dialog antar siswa dalam menghadapi Ujian Nasional. UN memang merupakan titik  penentu kelulusan seorang murid dalam proses belajar di jenjang sekolahannya. Namun jangan salah juga, sekarang kelulusan bukanlah 100% berasal dari nilai UN tersebut, melainkan hanyalah 60% dan 40% nya berasal dari nilai raport sekolah semester 1 hingga semester 5. Nah, makanya itu jangan sepelekan nilai-nilai raport tersebut dan hanya fokus terhadap UN. Karena jika UN nya bagus tapi nilai raportnya ancur lebur ya sama aja. TIDAK LULUS!


Pemerintah menetapkan hal itu karena rasanya tidak menusiawi jika proses belajar selama 3 tahun tersebut hanyalah ditentukan oleh nilai UN tersebut. Percuma aja jika seorang siswa aktif dan rajin belajar di sekolah selama 3 tahun itu, dan pada saat dilaksanakn Ujian Nasional siswa tersebut sedang menghadapi banyak masalah dan tidak fokus dalam mengerjakan UN sehingga siswa tersebut dinyatakan tidak lulus. Sungguh tragis bukan.

Ngomong-ngomong ke soal jenis mata pelajaran, di tahun ini indikator persis sama seperti Ujian Nasional tahun 2013 yang lalu yaitu:
Pada tingkat SD : Matematika, IPA, dan Bahasa Indonesia.
Pada tingkat SMP : Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. 
Pada tingkat SMA jurusan IPA : tiga pelajaran utama (Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris) dengan mapel karakteristik penjurusan Fisika, Kimia dan Biologi. 
Pada tingkat SMA jurusan IPS : tiga pelajaran utama (Matematika, IPA, dan Bahasa Inggris) dengan mapel karakteristik penjurusan Ekonomi,Geografi, dan Sosiologi.
Berlanjut ke hal lain, Ujian Nasional kini dilaksanakan lebih ketat. Sistem terbaru dalam pelaksanaannya yaitu diberlakukannya sistem ujian 20 paket. Yang artinya bahwa ada 20 paket soal ujian yang isi soalnya berbeda-beda. Namun menurut pengalaman saya sendiri, 20 soal yang berbeda itu sebenarnya terdiri dari beberapa soal yang sama, namun penempatan nomornya diacak. Tetapi ada juga yang memang soalnya berbeda. Hal ini dimaksudkan pemerintah agar para peserta UN terhindar dari kegiata contek-mencontek sehingga hasil yang keluar tersebut murni hasil kerja keras para peserta sendiri tanpa campur-tangan orang lain. 
Namun menurut saya sendiri. Sistem sebenarnya ini memang benar dilakukan agar kelancaran Ujian Nasional terlaksana. Tetapi apakah sistem ini dianggap adil? Terlebih di mata pelajaran Bahasa Inggris. Mungkin ada siswa yang mengerti arti dari kata ini dan bersifat umum, sedangkan siswa yang lain mendapatkan soal yang sulit dan jarang didengar padahal jika siswa tersebut mendapatkan soal siswa lain yang lebih mudah ia bisa mengerjakan dan mendapatkan nilai sempurna. Tidak adil bukan?

Ya tapi saya sebagai korban UN tersebut yang sekarang berada dijenjang kelas IX hanya bisa pasrah dan mengikuti saja keputusan-keputusan pemimpin negara tersebut. Mau bagaimana pun kita tidak boleh remeh dan menganggap masa bodoh. Karena tanpa UN, ya kita tidak bisa melanjutkan jenjang belajar kita ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Oleh sebab itu, mari kita sukseskan UN tahun 2014 ini dan berikan yang terbaik untuk keluarga, guru, negri ini, dan terlebih kepada Tuhan sang pencipta langit dan bumi. Amin.
Ya mari sekian dulu yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada kesalahan:3 karena ini 100% dari pemikiran sendiri! Hihi:3
SALAM UJIAN NASIONAL!big grin

Regards,
Helena Keicya
 

0 komentar: